English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Jumat, 13 Januari 2012

TENTUKAN JALANMU DARI SEKARANG....!!!

Manusia diberikan 2 jalan ada yang buruk dan ada yang baik, Alloh telah berfirman dalam Al Qur’an surat Asy Syams ayat 7-10 yang artinya “Demi jiwa demi diri serta penyempurnaan penciptaannya, lalu Alloh itu mengilhamkan jalan ke dalam jiwa itu berbuat kefasikan berbuat kejahatan serta berbuat ketaqwaan, sungguh beruntunglah orang yang selalu mensucikan bathinnya, mensucikan hatinya, mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah mereka yang selalu mengotorinya“. 

Dari firman Alloh tersebut kita mengetahui dalam tubuh ini ada satu unsur yang disebut dengan jiwa. Dalam wadah yang disebut jiwa itu Alloh SWT memberikan 2 (dua) jalan, yaitu jalan untuk berbuat baik ataupun jalan untuk tidak berbuat baik, Apakah jalan untuk melakukan perbuatan positif ataupun untuk perbuatan yang negatif, yang menguntungkan atau merugikan, bergantung kepada manusianya.

Dalam ayat lain Alloh berfirman bahwa jika kalian beriman silahkan, jika kafir silahkan, terbuka jalannya. Mau diapakan wadah ini tergantung pada kita. Bukankah Alloh SWT telah memberikan 2 (dua) wadah fujurohaa atau taqwahaa, jalan untuk berbuat kejahatan dan jalan untuk berbuat kebaikan. Setelah itu Alloh mengingatkan kepada kita, qod aflaha man dzakkaha waqod khoba man dassaha, beruntung orang seandainya wadah itu diisi oleh akhlakul karimah, diisi dengan sifat-sifat yang terpuji. 

Amat rugilah mereka jika wadah itu dipenuhi dan diisi oleh sifat-sifat kejahatan dan kemudhorotan, apakah yang datangnya dari hawa nafsu, syetan, iblis maupun sifat-sifat hewaniah. Jika merujuk kepada Al Qur’an, dan memperhatikan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW serta melihat pada karakter-karakter manusia-manusia yang terdahulu mulai para nabi dan rosul, para sahabat hingga pada zaman sekarang ini banyak, sifat-sifat; penyakit hati yang bersarang dalam jiwa kita. 

Kita harus waspada kalau kita menyimpan penyakit-penyakit hati, karena apapun yang kita ucapkan apa yang kita lihat dan apa yang kita hasilkan dalam pemikiran, yang berwujud dalam perbuatan sehari-hari adalah tergantung isi hati kita masing-masing. Kalau hati atau qolbunya bersih, suci dan diisi sifat-sifat yang baik-baik tentu yang terpancar dari penglihatan, pendengaran dan pemikiran dalam tindak tanduk perbuatan kita sehari-hari tentu sesuai isi hati yang baik-baik, tetapi seandainya penglihatan, pendengaran dan pemikiran yang selalu negatif, mata kita sulit untuk berpaling dari kemaksiatan. Pendengaran kita sulit untuk berpaling dari pendengaran negatif, pikiran kita akan selalu buruk sangka. tingkah laku kita susah diarahkan.

Sombong dan angkuh adalah penyakit hati
Dalam sifat sombong dan sifat angkuh telah dicontoh oleh iblis laknatulloh, ketika Alloh SWT memerintahkan untuk bersujud kepada Adam AS sebagaimana firman Alloh dalam surat Al Baqoroh ayat 34 yang artinya “Dan (ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orong kafir“.

Kemudian iblis menanggapi perintah yang Alloh sampaikan dengan sikap menyombongkan diri, karena itu iblis dicap oleh Alloh sebagai makhluk yang terkutuk. Jika kita sebagai hamba Alloh mengikuti jejak iblis maka jadilah kita sebagai makhluk yang terkutuk sama seperti iblis. Faktor-faktor yang menyebabkan kesombongan adalah kekayaan, kecantikan, kegagahan, keilmuannya, pangkat serta jabatannya. Akibat dari sifat yang dimilikinya ini tidak mau lagi menerima kebenaran dari orang lain serta menganggap enteng terhadap orang lain. 

Sifat iblis yang lain adalah sifat rakus dan tamak itu awalnya kata nabi telah ditampilkan oleh Adam AS, karena tertipu oleh iblis laknatulloh. Iblis menjanjikan kepada Adam AS, dalam surat Al A’roof ayat 20-21, yang artinya “Hai Adam aku ini penasehatmu yang aktif jika kamu terima nasehatku syukur dan tidak kau terima tidak ada masalah, Tahukah kamu mengapa , Alloh melarangmu untuk mendekati pohon khuldi ini, lalu iblis mengatakan pohon ini yang mengekalkanmu hai Adam, jika anda dekati pohon itu, maka kamu akan kekal selama-lamanya di surga“.

Ini merupakan tipuan dan rayuan syetan dan iblis laknatulloh, dimana Adam AS mendekatinya dan makan buah tersebut serta auratnya terbuka, akhirnya Adam pun sadar karena telah ditipu oleh syetan dan iblis laknatulloh, maka kemudian Adam AS bertaubat kepada Alloh “Robbana dzolamnaa anfushanaa wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minalkhosirinna   Ya Alloh, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau telah mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi“.

Ada lagi penyakit hati yang merupakan jejak iblis dan syetan selalu mengganggu. Yaitu sifat-sifat dengki ini sudah ditampilkan sejak dahulu oleh anak Adam AS yaitu qobil, yang telah membunuh adik kandungnya yang bernama habil, karena apa?, karena sifat dengki kepada adiknya karena Alloh menerima qurbannya sedangkan qurban qobil ditolak oleh Alloh. Dalam hadits nabi bahwa kesombongan, ketamakan, kerakusan serta kedengkian itu merupakan sifat-sifat syetan dan akan menjadi sumber-sumber dari malapetaka dan sumber maksiat. Kalau kita perhatikan zaman sekarang ini, kenapa para pengusaha, para pejabat dan para wakil-wakil rakyat tidak mau mendengar nasehat-nasehat yang benar. Karena sifat kesombongannya dan keangkuhannya, mereka menganggap bahwa pendapatnyalah yang benar sementara pernyataan orang lain itu salah, ini merupakan sifat-sifat syetan dan iblis laknatulloh.

Rasa syukur atas pemberian Alloh SWT
Penyakit hati seperti sombong,  tamak,  rakus dan dengki seyogyanya disingkirkan jauh-jauh dari jiwa kita masing-masing, seandainya sifat tersebut kita singkirkan, maka insya Alloh kita menjadi hamba Alloh yang terhormat dihadapan Alloh, Bagaimana caranya untuk menghilangkan sifat-sifat syetan dan iblis itu adalah sebagaimana firman Alloh dalam surat Al Ashr ayat 3 yang artinya “kecuall orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran“.

Salah satu cara menghilangkan sifat tamak dan rakus dengan cara menanamkan rasa syukur dan menikmati pemberian Alloh apa adanya. Sifat dengki dan iri hati bisa kita hindarkan, dengan cara menerima suatu ujian dan musibah, karena segala sesuatu yang terjadi dengan izin oleh Alloh SWT. Oleh karena itu jika terjadi suatu kemewahan, pangkat, jabatan serta harta yang berlimpah kita harus bersyukur dan jika Alloh memberikan suatu kesusahan dan kesengsaraan kita harus bersabar. Syukur jika berada di atas dan sabar bila berada di bawah.

Mudah-mudahan kita selaku makhluk Alloh SWT yang sempurna mampu mensyukuri dan menikmati pemberian dari Alloh SWT dan terhindar dari sifat-sifat syetan dan iblis laknatulloh,amiin amiin amiin Ya Robbal 'alamiin..........

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...