English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Selasa, 03 Januari 2012

HIDUP DALAM ARTI SEDERHANA

Hidup ini adalah sugesti dari akumulasi perbuatan kita terhadap orang lain. Kalau kita memperlakukan orang lain dengan baik, maka kita juga akan mendapatkan perlakuan baik dari orang lain. Dan sebaliknya jika seandainya kita pernah berbuat jahat kepada orang lain maka kita harus bisa menerima konsekwensinya akibat dari perbuatan jahat tersebut. 

Ketika seseorang yang dianggap sebagai sahabat atau mungkin orang yang kita cintai melakukan kesalahan terhadap diri kita bahkan cenderung melakukan sesuatu kejahatan kepada diri kita maka hal yang paling bijak untuk kita lakukan adalah bukan menyalahkan orang lain apalagi menuduh orang lain memliki perangai jahat atau menisbakan bahwa orang lain memiliki karakter yang sangat jahat tetapi adalah melakukan INTROSPEKSI DIRI atau MUHASABAH BINAFSIHI terhadap apa-apa yang pernah kita lakukan kepada orang lain.

Apakah suatu hari kita pernah melakukan kesalahan???, atau mungkin kita dengan tidak sengaja membuat orang lain merasa sakit hati akibat dari perbuatan diri kita terhadap dirinya. Bila memang kita sudah menemukan kesalahannya. Secepat mungkin kita berusaha untuk memperbaikinya dan bersikap untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang sama, baik kepada orang tersebut maupun kepada selain dirinya. 

Sesuatu hal yang paling terhormat untuk dilakukan adalah mendatanginya dengan hati yang ikhlas dan memintakan maaf atas semua kesalahan kepada dirinya baik yang di sengaja ataupun yang tidak di sengaja.
Karena dengan menyimpan sesuatu kesalahan tanpa memintakan maaf kepada orang lain hanya akan menambah beban di dalam hati kita. Beban kesalahan yang selamanya terus tersimpan tanpa mau meembuangnya sama sekali, maka lambat-laun beban itu akan semakin menumpuk dan dapat menyebabkan berkurangnya rasa senang dan kebahagiaan yang akan kita rasakan di kemudian hari. 

Jadi, selagi kita masih diberi kesempatan untuk berbuat baik. Mari kita ada masih diberi kesempatan cobalah berbuat baik yang sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Disamping kita akan mendapatkan pahala dari sisi agama, kita juga akan mendapatkan balasan kebaikan dari orang lain. Ya, “perlakuan baik dari orang lain” itulah yang selama ini kita harapkan....

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...