Ternyata resep membangun
keluarga sakinah tidak berubah. Dalam zaman apapun, jika petunjuk Rosul
tersebut diatas diikuti, maka pada keluarga itu akan terbangun benteng
yang resisten terhadap penyakit kerangkeng sosial itu. Ada beberapa
tingkatan kualitas keluarga.
1. Kualitas Mutiara
Mutiara
tetaplah mutiara meski terendam di dalam lumpur. Keluarga
yang berkualitas mutiara, meski hidup di zaman yang rusak atau tinggal
di lingkungan sosial yang rusak, ia tetap terpelihara sebagai keluarga
yang indah dengan pribadi-pribadi yang kuat. Keluarga ini memiliki
mekanisme dan sistem dalam pergaulan sosial yang menjamin keutuhan
kualitasnya meski di tengah masyarakat yang tak berkualitas.
2. Kualitas Kayu
Kursi
kayu akan tetap kuat dan indah jika berada dalam ruang yang terlindung,
tetapi jika terkena panas dan hujan, lama kelamaan akan rusak. Model
keluarga seperti ini sepertinya terpengaruh oleh lingkungan negatip
masyarakatnya, tetapi sebenarnya yang terpengaruh hanya lahirnya saja,
mungkin hanya mode pakaiannya, hanya kemasan lahirnya, sedangkan
etosnya, semangatnya, komitmennya, keteguhannya tidak terlalu terusik
oleh situasi sosial. Kerusakan lahir keluarga ini dapat segera
diperbaiki dengan sedikit shock therapy, dengan sedikit pendisiplinan
kembali, seperti kursi yang rusak karena kehujanan bisa diperbaiki
dengan dipoliytur kembali.
3. Kualitas Kertas
Apalagi sekelas
kertas tissue, ia segera akan hancur jika terendam air. Model keluarga
seperti ini sangat rapuh terhadap dinamika sosial. Mereka mudah
mengikuti trend zaman dengan segala macam assesorisnya sehingga
identitas asli keluarga itu hampir tidak lagi nampak.
Segala
macam trend masyarakat di ikuti dengan semangat, tanpa mempertimbangkan
esensinya. Dibutuhkan "laminating" sosial untuk melindungi keluarga
seperti ini dari pengaruh buruk masyarakatnya. Laminating sosial bisa
berbentuk pakaian, yaitu mengenakan pakaian yang dikenali sebagai
pakaian orang baik-baik, misalnya busana muslimah, bisa juga menjadi
anggauta dari club atau kumpulan orang-orang yang dikenali sebagai
kumpulan orang-orang baik, misalnya menjadi anggauta majlis pengajian
atau organisasi yang dikenal melakukan aktifitas keagamaan berstruktur,
atau tinggal di dalam lingkungan yang ketat sistem pemeliharaan
identitasnya.
0 komentar:
Posting Komentar