Oleh : Ustadz Ibnu Mas'ud
Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih
penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang.
Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang
Pembuat syariat. Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke
depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan
akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode
fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita
yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah
Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab
ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.
Berikut kami ulas sebagian jawaban dari pertanyaan di atas:
Pertama
: Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan merupakan
sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang
tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan
merealisasikan,mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah
dan Rasul-Nya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar". [QS. Al Ahzab: 71]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
ذَاقَ طَعْمَ الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا.
"Sungguh
akan merasakan manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah
sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan
Allah". [HR Muslim].
Kedua : Pamer aurat dan keindahan
tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan
Rasul-Nya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al Ahzab:36].
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.
"Setiap
umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara
terang-terangan (berbuat maksiat)". [Muttafaqun alaih].Sementara wanita
yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani
menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.
Ketiga :
Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam
fitnah (kerusakan). Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka
masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan
selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang
gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh,
sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual
serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang
sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan
pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan
pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.
Keempat
: Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi
laki-laki. Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan
perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan mengundang
perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika
ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa
sedang kelaparan.
Seorang penyair berkata, "Berawal dari
pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir
dengan janji dan pertemuan".
Kelima : Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,
“Tundukkanlah
pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya
milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak
terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena
aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”
Adapun
wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan
tubuh di depan kaum laki-laki hidung belang, secara tidak langsung ia
berkata,
“Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku.
Adakah
orang yang mau mendekatiku?Adakah orang yang mau memandangku? Adakah
orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang
berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”.
Mereka berebut
menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun
terfitnah. Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka?
Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap lelaki
untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika
melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka,
bebas dan sejati.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.
"Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih". [Al Ahzab
: 59]
Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh
serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk
dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum laki-laki bejat
dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan
harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam
kehancuran dan malapetaka hidup.
Wallohu A'lam
Sumber : Catatan Pesbuk Ustadz Ibnu Mas'ud
0 komentar:
Posting Komentar