Wahai
orang-orang yang senang menuntut ilmu dan berusaha memperbanyak jumlah
ahli ilmu, ketahuilah sesungguhnya ilmu memiliki keagungan dan
keindahan, bila syarat-syaratnya dipenuhi. Jika tidak maka keindahan dan
kilaunya akan sirna, kemudian kewibawaan pemiliknya akan lenyap dari
hati. Diantara manusia ada orang yang hanya pandai berbicara (‘Alimul
Lisan) tetapi hatinya bodoh (Jahilul Qolb).
Jadilah
penuntut ilmu yang baik, penuhilah syarat dan adab-adabnya, maka engkau
akan memperoleh kenikmatan , bersinar dengan cahayanya dan memetik
buahnya di dunia ini sebelum diakhirat nanti. Jangan menuntut ilmu
sekedar untuk membahas pendapat para ulama, mencari kesalahan, dan
mengalahkan lawan debat, inilah sikap orang yang hina dan tak memiliki
semangat. Ketahuilah, ilmu akan membawa rahmat dan kebahagiaan, tetapi
jika ditujukan untuk bermusuhan dan saling mengalahkan, maka ilmu
menjadi siksa dan melelahkan.
Dalam menuntut ilmu contohlah para salaf
terdahulu yang telah berkata : “Jika berbicara membuatmu merasa bangga,
maka diamlah, dan jika diam membuatmu merasa bangga, maka berbicaralah.”
Hidarilah ‘ujub’ ketika berbicara, hal tersebut sangat buruk dan akan
membuatmu dibenci oleh orang-orang yang berakal. Capailah semua tujuan
dengan berwibawa, tenang dan cara yang baik. Ketahuilah, ilmu akan
membuat orang yang mulia hancur hatinya dan orang yang hina
menjadi sombong, berapa banyak orang bodoh yang mengalahkan dan
menundukkan orang berilmu dengan menipunya tanpa rasa malu. Orang
berilmu kalah karena ia menjaga wibawa dan rasa malunya, sedangkan orang
bodoh menang karena kebodohan dan kerendahan ucapannya.
Umar bin
Khothob ra berkata "Pelajarilah ilmu dan pelajarilah kewibawaan dan
kesantunan dalam menyandang ilmu, tawadhu’lah kepada gurumu agar kelak
muridmu tawadhu’ kepadamu. Jangan menjadi ulama yang suka menindas,
tindakan yang bodoh ini membuat ilmumu tidak bermanfaat".
Sesungguhnya
tidak akan selamat orang yang hidup dizaman itu kecuali seorang mukmin
yang tidak tenar, yang jika hadir tidak dikenal dan jika pergi tidak
dicari. Mereka adalah lentera-lentera yang memberikan hidayah dan
petunjuk bagi musafir yang berjalan dimalam hari, mereka tidak suka
mengadu domba dan menebarkan ucapan-ucapan yang buruk, kepada mereka
Alloh bukakan pintu-pintu rahmat-Nya, dan menghapus kesengsaraan yang
timbul akibat amarah-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar