English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Selasa, 27 Desember 2011

SEDIKIT RENUNGAN

Pernahkah kita bermimpi berada di suatu tempat yang sangat asing, yakni tempat yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya, suatu tempat yang angker dengan berbagai macam hal yang menakutkan, siksaan, dan malangnya lagi kita tak bisa keluar dari tempat tersebut. Dan mimpi itu seakan-akan nyata adanya hingga kita menangis atau berteriak dalam tidur kita karena mimpi yang begitu menyeramkan. Setelah terbangun dari mimpi tersebut, dengan nafas masih terengah-engah bahkan keringat kita masih mengucur deras dan membasahi seluruh anggota badan, kita pun bersyukur dan berucap, "alhamdulillah untung aja  ini semua hanya mimpi".

Pernahkah kita meyakini hal-hal yang mengerikan tersebut yang pernah ada dalam mimpi kita akan benar-benar terjadi pada kita...???

Rosululloh SAW berkata: "...Ingatlah kematian, demi Dzat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis." (Shohih Muslim).

Cepat atau lambat, alam kubur adalah fase yang pasti akan kita jalani. Fase kubur ini menjadi penentu sebelum menapak ke fase berikutnya, yaitu padang masyhar, pengadilan Alloh SWT.

Jika sukses kita di fase ini, insya Alloh di fase berikutnya kita pun akan sukses, yang puncaknya dengan kehidupan penuh kenikmatan di Jannatun Na'im (surga). Sebaliknya, jika kita gagal di fase ini, dapat dipastikan kegagalan juga yang didapati di fase berikutnya, yang diakhiri dengan penderitaan yang mengerikan yaitu di neraka, na'udzubillah.

Semua tahu jika kita taat kepada Alloh dan Rosul-Nya maka kelak itu, tapi kadang kita lalai untuk bersiap diri. akan mendapatkan Jannah-Nya sedangkan bagi yang ingkar dan mengkhianati Alloh dan Rosul-Nya maka akan mendapatkan balasan yang sangat setimpal yaitu Neraka namun manusia adalah tempatnya lalai, salah dan khilaf. Sekarang renungkanlah walau hanya sesaat bagaimana ketika kita melakukan maksiat dan dosa kemudian nyawa kita diambil oleh malaikat pencabut nyawa...???

Pernahkan kita memikirkan bila kemarin kita mengantarkan teman ke kuburnya, dan mungkin besok atau lusa giliran kita yg diantarkan ke kubur...???
Dan bila saat itu datang, apakah kita telah benar-benar siap...???
Akankah kita menyalahkan Yang Maha Pemurah karena tak memberikan kesempatan dan peluang bagi kita untuk bersiap diri...???

Sering kita dikejutkan dengan berita orang-orang terkenal mulai dari tokoh masyarakat hingga para selebriti yang telah meninggalkan dunia ini selamanya, padahal masih terngiang prestasi atau karya-karyanya di dunia ini. Bahkan orang-orang di sekitar kita, apakah anggota keluarga, teman dekat atau pun tetangga yang telah meninggalkan kita selamanya, padahal sebelumnya kita masih berjumpa dan bercanda dengan orang-orang yg kita cintai tersebut. Sayangnya tipu daya syetan dan beratnya beban hidup membuat kita terlena, hingga kita selalu merasa mendapat "giliran" paling akhir untuk menghadap-Nya.

Sebenarnya itu semua bagian dari  early warning system dari Yang Maha Pemurah bagi kita untuk bersiap diri. Selain "sinyal-sinyal" lain yg diberikan Alloh SWT kepada diri kita secara langsung. Rambut yang telah berubah warna, mata yang dulunya tajam dan sangat awas  sekarang mulai memudar kemampuannya, gigi yang dulunya kuat melahap makanan apa saja, sekarang mulai terasa ngilu kalau menguyah, bahkan beberapa di antaranya mulai tanggal, kulit yang dulunya bersih dan segar sekarang mulai keriput.

Belum terlambat untuk merenungi ayat ini:

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."
(QS Al Ankabut: 64).

Marilah kita mulai dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan segenap kemampuan kita. Mari kita pastikan, tiada hari yg terbuang tanpa nilai ibadah kepada-Nya, walau itu hanya seulas senyum, tegur sapa serta jabat tangan yang iklhas kepada orang-orang di sekitar kita.

Insya Alloh bila tiba giliran kita menghadap-Nya, kita bisa meninggalkan dunia ini dengan wajah tersenyum sebagaimana seorang yang sangat bahagia bisa berjumpa dengnan kekasih, tak ada teriakan penyesalan dari kubur kita,Insya Alloh.....

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...