English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Rabu, 28 Desember 2011

TENANG

Beribadah kepada Alloh termasuk salah satu cara untuk mencari ketenangan jiwa dan juga sebagai tanda diri mensyukuri nikmat atas pemberian-Nya. Banyak manusia bersedih dan putus asa manakala semua nikmat yang ada ditarik padahal sebenarnya cobaan dan ujian yang ada itu adalah untuk meningk.atkan kualitas iman mereka. Nafsu manusia tidak mungkin berhenti pada satu kepuasan dalam mencari kesenangan. Setelah menikmati nikmat yang satu maka dia akan memburu nikmat yang lain tanpa henti melainkan atas izin Alloh SWT, itulah manusia yang dalam hatinya terdapat sedikit iman saja.

Apabila dia tidak dapat mencari hasrat nafsunya dia pun kecewa, bersedih, putus asa, menangis dan meratapi kenikmatan yang hilang padahal Alloh SWT menahan nikmat itu bukan karena Alloh itu pelit dan bakhil tapi justru karena Alloh sangat sayang kepadanya dengan maksud supaya dia tidak di lalaikan dengan nafsunya dan nikmat yang selama ini dia rasakan namun karena hatinya yang keraslah yang membuat dirinya semakin menjauh dari Alloh. Dunia yang dilihat semata-mata nikmat padahal mengandung ujian berat bagi mereka yang sadar dengan tujuan hidupnya.

Alloh SWT berfirman "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan kepada golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia, untuk kami uji mereka dengannya dan karunia Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal" (Q.S Taha : 131)

Bila memamahmi hakikat bahwa diri tidak pernah puas dengan apa yang dikejar, akhirnya kesadaran itu lahir dari jasad yang telah letih, hati yang gelisah dan jiwa yang lalai oleh kesibukan mencari nikmat dunia. Orang yang dalam dirinya terdapat ketenangan maka dirinya berada pada suasana ibadah sepanjang masa. Seluruh perbuatannya dilakukan atas dasar ikhlas hanya untuk mencari keridhoan Alloh semata.

Adakalanya setiap mukmin merasa hatinya keras, malas beribadah dan merasa longgar dari pengawasan Alloh dan smua itu bisa dirasakan oleh siapa saja yang bermujahadah di jalan Alloh. Sepatutnya kita bersyukur karena cepat mengenal diri saat melanggar larangan Alloh atau lupa melaksanakan kewajiban dan perintah-Nya untuk kemudian mengganti kelalaian itu dengan semangat ibadah disisa nafasnya sebelum Malaikat Pencabut Nyawa mencabut nyawa yang ada dalam jasadnya.

Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasalam bersabda : "Bertakwalah kepada Alloh dimana pun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk itu dengan kebaikan karena sesungguhnya kebaikan akan menghapus keburukan dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak  yang baik " (HR. Tirmidzi)


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...