English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Selasa, 27 Desember 2011

KISAH ABU HURAIROH RA DAN SYETAN


Sahabat Abu Hurairoh RA pernah diamanati Nabi SAW untuk menjaga gandum hasil zakat. Tiba-tiba di malam hari, ada lelaki yang mencuri gandum itu. Ia lalu ditangkap oleh Abu Hurairoh RA. "Kamu akan kubawa kepada Nabi SAW," kata Abu Hurairoh kepada pencuri itu. Namun, pencuri itu memelas dengan bujuk rayunya, dia mengatakan sudah seminggu anak dan istrinya belum makan. Abu Hurairoh akhirnya melepaskan pencuri itu, dan memintanya agar tidak mencuri lagi. 
 
Esoknya sehabis sholat Subuh sebelum sempat melapor, Abu Hurairoh justru ditanya oleh Nabi SAW. "Apa yang kamu lakukan terhadap orang yang kamu tangkap tadi malam?" Abu Hurairoh kemudian menjelaskan apa yang terjadi. "Ingat, nanti malam ia akan datang lagi," kata Nabi SAW. Benar, malam kedua pencuri tadi datang lagi. Dan, setelah mengambil gandum, ia ditangkap oleh Abu Hurairoh. Ia juga memelas lagi dan Abu Hurairoh pun tidak tahan sehingga pencuri itu dilepaskan lagi.  

Esoknya, Nabi SAW bertanya lagi kepada Abu Hurairoh, seperti kemarin. Abu Hurairoh juga menjawab seperti itu. Nabi SAW mengingatkan lagi, pencuri itu nanti malam akan datang lagi. Dalam hati Abu Hurairoh RA berkata, "Nanti malam, dia tidak akan aku lepaskan lagi." Benar saja, pencuri itu datang untuk yang ketiga kalinya dan kembali mencuri gandum. Abu Hurairoh kembali menangkapnya. "Sekarang, tidak mungkin aku lepaskan kamu. Kamu harus saya bawa kepada Nabi SAW." 

Pencuri tadi sangat cerdik Kepada Abu Hurairoh, ia mengatakan, "Saya siap dibawa kepada Nabi SAW, tapi bolehkah saya berbicara, wahai Abu Hurairoh?" Abu Hurairoh berkata, "Silakan, mau bicara apa?" Si pencuri tadi berucap, "Wahai Abu Hurairoh, maukah kamu saya beri wiridan?" "Tentu mau, wiridan apakah itu?" jawab Abu Hurairah penasaran. Memang, para sahabat senang dengan wiridan dan bacaan. Pencuri itu berkata, "Bacalah ayat kursi sebelum kamu tidur, Alloh akan menjaga kamu dari godaan setan." 

Mendengar kata-kata pencuri itu, Abu Hurairoh terkesima, "Rupanya pencuri ini seorang ustaz." Akhirnya tanpa basa-basi lagi, Abu Hurairoh melepaskan pencuri itu. Esoknya, Nabi SAW bertanya seperti pertanyaan yang kemarin. Abu Hurairoh pun menjawab, "Pencuri tadi malam itu memberi wiridan kepada saya. Saya disuruh membaca ayat kursi sebelum tidur malam. Insya Alloh, Alloh akan menjaga saya dari gangguan setan," jawab Abu Hurairoh. Nabi SAW berkata, "Apa yang dia katakan itu adalah benar, tetapi dia itu bohong." "Tahukah kamu, wahai Abu Hurairoh, siapa pencuri itu? Dia adalah setan," kata Rosululloh SAW.

Kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori itu memberikan pelajaran bagi kita. Pertama, setan dari jenis jin dapat menjelma menjadi manusia. Kedua, setan dapat menyuruh manusia untuk beribadah, membaca Al-Qur’an, sholat, puasa, haji, dan sebagainya. Abu Hurairoh telah diluruskan oleh Nabi SAW sehingga ia tidak membaca ayat kursi karena mengikuti perintah setan, tetapi mengikuti perintah Nabi SAW. Sekiranya seseorang menjalankan ibadah tetapi dia mengikuti perintah setan dan bukan perintah Alloh, maka dia telah beribadah kepada syetan.

Wallohu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...