Dalam berbagai perjalanan hidup, dalam berbagai obrolan dengan berbagai kelompok orang, dalam berbagai peristiwa yang terjadi baik pada diri sendiri, peristiwa orang sekeliling, cerita tentang banyak orang besar, hampir tidak ada orang-orang sukses, berhasil, matang, tentram yang tidak melalui cobaan, musibah, masalah yang berat.
Tentu saja cobaan dan musibah itu bukan lah yang indah untuk dijalani. Namun jika kita mau melihat dari sudut pandang yang lain, ketika kita berada didasar putaran roda, hanya ada 1 arah berikutnya : berputar naik keatas. Sesuatu yang perlu kita syukuri. Justru orang-orang yang diataslah yang perlu ketakutan. Karena dipuncak roda, hanya ada 1 arah : berputar turun kebawah.
Cobaan, musibah dengan kebahagiaan dan kesenangan ibarat sebuah koin mata uang. Mereka adalah kekasih sejati. Mereka bukan ibarat panah yang mengarah ke atas dan kebawah. Sebesar apa harapan kita atas sebuah kebahagiaan dan kesenangan, artinya kita juga harus siap untuk menerima besarnya cobaan dan kesedihan.
Seorang teman pernah bicara, musibah yang hadir bertubi-tubi, dan menyentuh seluruh lini kehidupan kita : keluarga, cinta, rejeki, dll, itu adalah pertanda Allah SWT tengah memberikan kesempatan kita agar lebih siap untuk masuk ke tahap berikutnya yang lebih tinggi. Bahwa ketika musibah dan cobaan itu datang, itu pertanda bahwa dimata Allah SWT, kita sudah layak naik ke tahap pemahaman berikutnya, jika kita mampu melaluinya dengan baik.
Dan ketika cobaan dan musibah itu datang bertubi-tubi tiada henti, saya hanya bisa bilang. Bersyukurlah karena itu artinya sebuah kebahagiaan dan kesenangan yang setidaknya setara dengan musibah, cobaan dan kesedihan yang kita alami akan segera tiba.
1. MUSIBAH SUDAH DITAKDIRKAN ALLAH
Tiada suatu bencanapun yg menimpa di bumi & (tdk pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami mnciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Tiada suatu bencanapun yg menimpa di bumi & (tdk pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami mnciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (Al Hadiid 22-23)
2. SETIAP MUSLIM AKAN MENDAPAT MUSIBAH
Seorang mukmin akan sering mengalami derita sakit dan sedih pada anggota badan dan jiwanya. Atau mendapat musibah dalam harta dan keluarganya. Gangguan-gangguan tersebut menjadi cobaan baginya yang akan menghapus dosa dan keburukan dirinya, lalu terangkatlah derajatnya disisi Allah SWT. Orang yang tidak beriman seperti orang-orang ingkar dan maksiat, sedikit sekali penderitaannya, namun penderitaan tersebut tidak menghapus dosa-dosanya. Bahkan mereka akan datang pada hari kiamat dengan penderitaan yang sangat berat (Imam Nawawi)
3. MUSIBAH ADALAH KEBAIKAN DARI ALLAH SWT
Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, maka didahulukannya siksaan-Nya di dunia, dan jika Allah SWT menghendaki keburukan untuk hamba-Nya maka ditangguhkan siksaan itu karena dosa-dosanya, dan siksaan itu akan dirasakannya kelak pada hari kiamat” (HR Tirmidzi)
4. KESALAHAN-KESALAHANMU AKAN MENIMPAMU KEMBALI DALAM BENTUK MUSIBAH
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syuura 30)
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Seorang hamba tidak akan tertimpa bencana, besar atau kecil, kecuali karena suatu kesalahan. Dan Allah SWT memaafkan sebagian besar kesalahan itu” (HR Tirmidzi)
5. MUSIBAH ADALAH KEBAIKAN ALLAH
Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah SWT mendapat kebaikan, akan diuji oleh-Nya dengan suatu musibah” (al-Bukhari)
Sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya bala’ (musibah). Sesungguhnya Allah apabila menyukai suatu kaum, Dia akan menguji mereka dengan suatu bala’. Barangsiapa yang rela menerimanya, maka dia mendapat keridhaan Allah, dan barang siapa yang tidak rela, maka dia akan mendapat kemurkaan Allah (At-Tirmidzi)
6. SETIAP MUSIBAH ADA AKHIRNYA
Betapa aneh kau marah kepada Tuhanmu, menyalahkan-Nya dan menganggap-Nya, Yang Maha kuasa lagi Maha agung, tidak adil, menahan rezeki, tidak menjauhkan musibah. Tidakkah kau tau bahwa setiap kejadian ada waktunya, dan setiap musibah ada akhirnya? Keduanya tidak bisa dimajukan atau ditunda. Masa-masa musibah tidak berubah, sehingga datang kebahagiaan. Masa-masa kesulitan tidak berlalu, sehingga datang kemudahan. Berlaku paling baiklah, diamlah senantiasa, bersabar, berpasrah dan ridhalah kepada Tuhanmu. Bertaubatlah kepada Allah. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
7. HAKIKAT KEJADIAN BURUK/MUSIBAH
Keadaan dan kejadian buruk, ada dan terjadi, dikarenakan ada beberapa sebab. Diantaranya, disebabkan oleh perbuatan dirinya sendiri. Karena telah berbuat yang melanggar ketentuan Allah SWT. Dengan perbuatannya tersebut, maka diri manusia harus menanggung akibat dari perbuatannya. Dan akan menerima hukuman dari Allah SWT, berupa keadaan dan kejadian yang buruk, apabila kita melanggar ketentuan-Nya. Misalnya berupa kesulitan ekonomi, sakit, kehilangan harta benda dan lain sebagainya. Dengan keadaan tersebut, Allah menginginkan, agar dirinya sadar atas perbuatannya, dan menyadari perbuatannya selanjutnya meninggalkannya, setelah itu bertobat dan memohon ampun kepada-Nya.
Ada juga sebuah keadaan dan kejadian buruk, yang terjadi pada diri manusia, memang diciptakan dan dikehendaki oleh-Nya. Dengan tujuan untuk mengetahui, sampai sejauh mana kadar keimanan dan ketakwaan hamba-Nya kepada-Nya. Walau sesungguhnya, Allah SWT tidak perlu menciptakan keadaan dan kejadian tersebut, hanya karena ingin mengetahui kadar keimanan dan ketakwaan seorang hamba.
Betapa aneh kau marah kepada Tuhanmu, menyalahkan-Nya dan menganggap-Nya, Yang Maha kuasa lagi Maha agung, tidak adil, menahan rezeki, tidak menjauhkan musibah. Tidakkah kau tau bahwa setiap kejadian ada waktunya, dan setiap musibah ada akhirnya? Keduanya tidak bisa dimajukan atau ditunda. Masa-masa musibah tidak berubah, sehingga datang kebahagiaan. Masa-masa kesulitan tidak berlalu, sehingga datang kemudahan. Berlaku paling baiklah, diamlah senantiasa, bersabar, berpasrah dan ridhalah kepada Tuhanmu. Bertaubatlah kepada Allah. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
7. HAKIKAT KEJADIAN BURUK/MUSIBAH
Keadaan dan kejadian buruk, ada dan terjadi, dikarenakan ada beberapa sebab. Diantaranya, disebabkan oleh perbuatan dirinya sendiri. Karena telah berbuat yang melanggar ketentuan Allah SWT. Dengan perbuatannya tersebut, maka diri manusia harus menanggung akibat dari perbuatannya. Dan akan menerima hukuman dari Allah SWT, berupa keadaan dan kejadian yang buruk, apabila kita melanggar ketentuan-Nya. Misalnya berupa kesulitan ekonomi, sakit, kehilangan harta benda dan lain sebagainya. Dengan keadaan tersebut, Allah menginginkan, agar dirinya sadar atas perbuatannya, dan menyadari perbuatannya selanjutnya meninggalkannya, setelah itu bertobat dan memohon ampun kepada-Nya.
Ada juga sebuah keadaan dan kejadian buruk, yang terjadi pada diri manusia, memang diciptakan dan dikehendaki oleh-Nya. Dengan tujuan untuk mengetahui, sampai sejauh mana kadar keimanan dan ketakwaan hamba-Nya kepada-Nya. Walau sesungguhnya, Allah SWT tidak perlu menciptakan keadaan dan kejadian tersebut, hanya karena ingin mengetahui kadar keimanan dan ketakwaan seorang hamba.
Allah SWT dengan ilmu-Nya, tentu sangat mudah untuk mengetahui hal itu. Tetapi, kalau hal itu Allah SWT lakukan, maka tak akan pernah ada hukum alam, tiada hikmah dan rahasia dibalik setiap keadaan dan kejadian. Dan kepada hamba-Nya, tidak bisa mengetahui dan belajar, sekaligus berguru kepada setiap keadaan dan kejadian. Dengan begitu ilmu dan rohani seseorang tidak akan pernah berkembang dan terus berjalan, akan berhenti dan mati sebelum sampai pada tujuannya.
Firman Allah SWT Surat Al Baqarah 155: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
8. MUSIBAH ITU KEBAIKAN JADI BERSABARLAH
Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia akan menimpakan (musibah) kepadanya” (HR Bukhari)
Firman Allah SWT Surat Al Baqarah 155: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
8. MUSIBAH ITU KEBAIKAN JADI BERSABARLAH
Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia akan menimpakan (musibah) kepadanya” (HR Bukhari)
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa diberi kesabaran dan keikhlasan oleh Allah SWT dalam menerima segala musibah yang diberikan oleh Allah SWT,amiin Ya Robbal 'alamiin....
0 komentar:
Posting Komentar