Para pengekor wahabi ketika banyak tulisan membongkar kejahatan pendiri paham mereka yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab diantaranya tindakan kriminalitas yang dilakukan Muhammad bin Abdul wahhab seperti mengkafirkan, memfitnah dan sampai membunuh, maka dengan spontan mereka mengatakan itu kedustaan dan bohong belaka. Mereka berusaha menutupi sejarah kelam pendiri ajaran mereka sendiri, tapi walau bagaimanapun sejarah kelam mereka tidak bias ditutup-tutupi datau direkayasa.
Dan maha besar Allah yang telah membongkar kejahatan orang-orang yang dhalim dan sesat melalui tangan-tangan mereka sendiri. Kali ini saya akan menampilkan pada pembaca bukti kejahatan Muhamamad bin Abdul wahhab dan para pengikutnya melalui tulisan seorang murid Muhammad bin Abdul wahhab sendiri yaitu Syaikh Husain bin Ghannam yang telah menulis sejarah Najd dan terangkumkan dalam kitab karyanya Tarikh an-Najd yang sudah masyhur.
Syaikh Husain bin Ghannam berkata “ Syaikhku Muhamamd bin Abdul Wahhab berkata :
إن عثمان بن معمَّر - حاكم بلد عيينة - مشركٌ كافر ، فلما تحقق المسلمون من ذلك تعاهدوا على قتله بعد انتهائه من صلاة الجمعة، وقتلناه وهو في مصلاه بالمسجد في رجب 1163
“ Sesungguhnya Utsman bin Mu’ammir seorang hakim negeri Uyainah adalah orang yang musyrik dan kafir. Ketika kaum msulimin mengetahui kekafiran Utsman, maka mereka berencana untuk membunuhnya setelah selesai sholat jum’atnya. DAN KAMI MEMBUNUHNYA SEDANGKAN UTSMAN MASIH BERADA DI TEMPAT SHOLATNYA DI DALAM MASJID di bulan Rajab tahun 1163 “. (Tarikh an-Najd halaman 97)
========================== ===============================================
Perhatikanlah , Syaikh Husain menceritakan kisah yang diceritakan sendiri oleh Muhamamad bin Abdul Wahhab. Di mana Muhamamd bin Abdul wahhab memvonis musyrik dan kafir terhadap Utsman bin Mu’ammir seorang hakim di Uyainah.
Yang dimaksud kaum muslimin tersebut adalah para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri.
Dan perhatikanlah wahai pembaca, dengan bangga Husain dan Muhammad bin Abdul Wahhab menceritakan kronologinya ketika membunuh Utsman bin Mu’ammir tersebut.
Ironisnya mereka membunuh di dalam masjid dan Utsman masih di dalam mushollahnya bertepatan hari jum’at dan setelah menunaikan ibadah sholat jum’atnya…Laa haula wa laa quwwata illaa billah…
Suatu dosa besar yang berlipat-lipat yang dilakukan Muhamamd bin Abdul wahhab sekaligus, tapi ia merasa tindakan kejam dan busuknya itu suatu perbuatan mulia dan ia merasa bangga akan hal itu. Naudzu billahi min dzaalik..
Dan semoga Utsman bin Mu’ammir ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, kita sudah paham orang muslim yang wafat di hari jum’at, maka ia mendapatkan keistimewaan dari Allah terlebih wafatnya di dalam keaniayaan dari orang yang dhalim.
0 komentar:
Posting Komentar