English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Minggu, 22 April 2012

SEBUAH PELAJARAN DAN TEGURAN DARI ISTRI

Seorang guru sufi pernah khilaf karena terlalu mencintai sepotong roti dari pada yakin akan rizki dari Alloh SWT. Beruntunglah guru sufi tersebut bertemu dengan seorang gadis cantik sholehah yang menegur kekhilafannya. Setelah itu guru sufi tersebut pun bertobat.

Syah bin Syuja' adalah seorang sufi yang berasal dari keluarga bangsawan di Kota Kirmani. Ia memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan. Meskipun masih remaja keduanya mempunyai kecerdasan spiritual yang luar biasa yang diwariskan oleh ayahnya.

Putri Syah bin Syuja' telah dipingitnya (tidak boleh keluar) selama 20 tahun. Setelah usia putrinya mencapai 20 tahun ia tumbuh menjadi gadis yang cantik. Hal itu mengundang banyak pemuda untuk melamarnya. Sebagai orang tua tentu saja Syah bin Syuja' senang banyak yang melamar putrinya tapi di sisi lain Syah bin Syuja' sedih dan bimbang siapa jodoh putrinya yang sebenarnya?? Syah bin Syuja' kemudian pergi menjelajah dari masjid ke masjid hingga tibalah dia di salah satu masjid yang dipakai sholat salah seorang guru sufi.

MENIKAH
Syah bin Syuja' kemudian segera menemui guru sufi tersebut dan bertanya, "apakah engkau telah berkeluarga?" jawab guru sufi tersebut "belum". "Maukah engkau mempunyai istri yang bisa membaca Al Quran?" tanya Syah bin Syuja'. "Siapa yang mau menikahkan putrinya dengaku? hartaku cuma 3 dirham jawab guru sufi tersebut". Akan aku serahkan putriku kepadamu," jawab Syah bin Syuja'. Dari 3 dirham yang engkau miliki itu belanjakanlah satu dirham untuk roti, satu dirham untuk minyak mawar, dan satu dirham untuk pengikat tali perkawinan" jawab Syah bin Syuja'.r

Akhirnya mereka sepakat. Malam itu juga Syah bin Syuja' mengantarkan putrinya kerumah guru sufi tersebut dan keduanya pun dinikahkan. Keduanya kini telah menjadi sepasang suami istri. Saat memasuki pojok rumah suaminya, putri Syah bin syuja' melihat sepotong roti kering di dekat sebuah kendi air.

"Roti apakah ini?" tanya istrinya kepada suaminya. "Roti kemarin yang aku simpan untuk hari ini" jawab guru sufi. Mendengar jawaban dari suaminya itu tiba-tiba putri Syah bin Syuja' hendak meninggalkan rumah guru sufi tersebut. Guru sufi pun sudah pasrah seraya berkata "Sudah kuduga bahwa putri Syah bin Syuja' tidak akan sanggung hidup bersamaku yang miskin ini.

DUA PILIHAN
Putri Syah bin Syuja' menjawab "aku meninggalkanmu bukan karena sedikitnya hartamu tetapi karena sedikitnya imanmu dan kepercayaanmu sehingga engkau menyimpan roti kemarin dan tidak percaya bahwa Alloh SWT akan memberi kamu rizki setiap hari," kata putri Syah bin Syuja' dengan serius. Guru sufi tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari istrinya. Ia sadar telah khilaf dan salah sekaligus mengetahui bahwa ada seoranng perempuan yang jauh lebih tinggi berserah dirinya kepada Alloh SWT.

Setelah terdiam sejenak ia melanjutkan perkataannya, "aku jadi heran kepada ayahku 20 tahun beliau memingitku lamanya dan mengatakan akan menikahkanku dengan orang yang bertakwa kepada Alloh SWT tetapi beliau justru menyerahkan aku kepada seorang yang tidak pasrah kepada Alloh SWT untuk makanannya sehari-hari".

"Apakah kesalahanki ini bisa diperbaiki?" guru bertanya. "Bisa, pilih salah satu diantara dua, aku atau roti kering itu" jawab Putri Syah bin Syuja'. Guru sufi pun memilih istrinya ia lantas bertobat dan mengucap istighfar. 

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...