English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ Belajar Dan Berbagi Ilmu Serta Nasehat Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah
free counters

Selasa, 14 Februari 2012

BERSIHKAN HATI AGAR LEBIH BERCAHAYA

Hati di ibaratkan sebuah benda atau perhiasan yang telah kita beli dengan harga mahal di sebuah pertokoan Elit. Dan kita menjadikan benda tersebut menjadi pajangan di rumah kita dan menjadikannya sebagai sebuah benda kesayangan yang selalu di rawat, di cuci setiap hari dan membuatnya lebih bercahaya serta tidak setitik debu pun di ijinkan untuk menempel. Begitu pula dengan Hati. Hati kita adalah sebuah perhiasan yang amat berharga dan teramat mahal yang tidak dapat terukur oleh materi semata. Hati membutuhkan sebuah perawatan agar selau bersih dan bercahaya. Karena Hati adalah sebuah perhiasan dari diri kita yang paling suci dan harus di jaga betul.

Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah : “Barang siapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang ‘terpaut ‘ oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar ‘Keterpautannya’ dengan syahwat itu. Hati adalah ‘wadah’ Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling di cintainya adalah yang lebih ‘tinggi’ (kadar kesuciannya) lebih keras (kuat) dan lebih bersih. Jika hati itu di beri makan dengan ‘ dzikir’, di siram dengan tafakkur dan di bersihkan dari cela, ia akan (mampu) melihat berbagai keajaiban dan akan di ilhami oleh hikmah“

Tiga Kunci dalam membersihkan hati  :
1. Dzikir
Hal yang perlu kita pelihara adalah dengan berdzikir dan beribadah dengan ikhlas. Tidak ada selalu yang kita harapkan kecuali Keridhaan dari Allah S.W.T sendiri.
Inilah Objek daripada Berdzikir yaitu segala sesuatu adalah Kehendak-Nya yang datang daripada-Nya. Sedangkan pelaksanaan Dzikrullah sendiri terdapat syarat serta rukun yang wajib hukumnya sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an :

“Dan berdzikirlah dalam hatimu degnan merendah diri dan takut dan tidak bersuara pada waktu pagi dan petang … “ (QS 7 Al-A’raf 205)

Dzikrullah yang di laksanakan degnan syarat darn rukkunnya akan berfungsi sebagai penjolok karunia . Pertolongan Tuhan sebagai pembersihan hati. Bahkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelany mengatakan bahwa perbakan hati hanya dapat terjadi karena taqwa.

Menurut Syaikh Junayd Al-Baghdadi :
“Mensucikan hati dari penyesuaian dengan makhluk, Memisahkan hati dari akhlak alami, menekan sifat-sifat insani, Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu, Masuk pada sifat-sifat rohani. Berpedoman pada ilmu-ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Memberi petunjuk ( nasehat ) pada semua umat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti seluruh syari’at yang di ajarkan Rasullullah S.A.W

Dalam pernyataan tersebut tampak jelas bahwa ketakwaan adalah sebuah karunia dari Allah S.W.T yang menjadi syarat agar di peroleh pembersihan Hati. Dalah Hal tersebut Rasullullah S.A.W memohon dalam do’anya : Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, taqwa, perlindungan dari perbuatan haram dan kecukupan”.

2. Tafakkur
Arti kata dari Tafakkur adalah sebuah renungan atau Merenung. Artinya di sini kita di wajibkan merenung dan berfikir. Memahami diri sendiri. Nabi Muhammad pernah berkata “Pahamilah dirimu sendiri, hanya dengan berfikirlah kita dapat memahami diri kita sendiri“ dan Rasulullah SAW pun Berucap “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”.

Tafakkur merupakan kunci untuk membuka segala keutamaan, pengetahuan dan membuka hati kita untuk mencari jati diri sesungguhnya dan akan membuat kita selalu mengingat kepada sang Pencipta.

Ada Sebuah Riwayat dari Rasullulah sebelum beliau menjadi Rasul, beliau adalah ahli tafakkur, Rasul sering ber-tahannuts di Gua Hira. Dan Aisyah ra bercerita . “ Beliau suka menyendiri kemudian bertahannuts di dalam gua hira beberapa malam lamanya”. (HR. Bukhari Muslim).

Kemudian beliau menyuruh umatnya agar ber-tafakkur, memikirkan ciptaan Allah .
“Tafakkuaru fi kalqillah .. “ (Bertafakkurlah tentang ciptaan Allah) – di dapat dari Dailamiy di dalam kitab Al-Firdaus

Tafakkur adalah sebuah perbuatan yang di tujukan untuk mengantarkan kesempurnaan Iman manusia kepada Allah. Sedangkan Untuk mencapai tafakkur yang sempurnya, Yaitu dengan cara selalu berfikir dan mengingat Nama Allah dengan selalu berzikir.
Islam mengangkat derajat orang yang berilmu atas orang yang beribadah. Dan untuk itulah Tafakkur ini di tujukan. Karena Tafakkur adalah jalan ayng menghasilkan Ilmu Pengetahuan.

3. Membersihkan Hati dari Cela
Seperti yang di katakan di atas, hati ibarat sebuah perhiasan yang amat sangat mahal,yang perlu perawatan ektra agar kesucian serta kebersihannya selalu terjaga. Hati harus selalu terjaga kebersihannya dengan selalu bertafakkur dalam Dzikir agar dapat mengalahkan hawa nafsu.Hal yang merupakan cela yang dapat mengotori hati adalah segala sesuatu yang berada di dunia termasuk harta benda , kesombongan, congkak, kikir.

Oleh karena itu Rasul selau mengingatkan kepada kaumnya agar ahti selalau di arahkan untuk mengingat mati “Aktsiru min dikr hadzim al-ladzat“ yang artinya perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan.

Dengan mengingat akan kematian, manusia akan selalu terjaga.Lahirnya kesadaran tersebut dapa t menghilangkan ‘cela ‘ yang ada di hati.

Ketiga hal tersebut. Tidak dapat di pisahkan sebagai kunci untuk membersihkan hati dan menjadikannya lebih bercahaya. Selalu mengingat Allah S.W.T dengan caranya , yaitu Berzikir dalam tafakkur untuk membersihkan hati dari cela.



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...